Pages

Psi Pendidikan: Pengelolaan Kelas

Minggu, 02 Juli 2017


 Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif?

                Manajemen kelas yang efektif punya 2 tujuan:  Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

Mendesain lingkungan fisik kelas

Prinsip penataan kelas:
1. Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang
2. Pastikan pengajar dapat dengan mudah melihat semua murid
3. Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
4. Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas

Gaya Penataan Kelas:
1.       Gaya auditorium yaitu gaya sususan kelas yang semua muridnya duduk menghadap guru.
2.       Gaya tatap muka yaitu gaya susunan kelas yang muridnya saling menghadap.
3.       Gaya off-set yaitu gaya susunan kelas yang sejumlah murid (biasanya 3 atau 4 anak) duduk di bangku , tetapi tidak berhadapan langsung satu sama lain.
4.       Gaya seminar yaitu gaya susunan kelas yang sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
5.       Gaya klaster yaitu gaya susunan kelas yang sejumlah murid (biasanya 4 sampai 8 anak) bekerja dalam kelompok kecil.
         Susunan meja yang mengelompok akan mendorong interaksi sosial di antara murid. Sebaliknya, susunan meja yang berbentuk lajur akan mengurangi interaksi sosial di antara murid dan mengarahkan perhatian murid kepada guru. Menata meja dalam lajur-lajur dapat bermanfaat bagi murid ketika mereka harus mengerjakan tugas-tugas secara pribadi, sedangkan meja yang dikelompokkan akan membantu proses belajar kooperatif.

     Personalisasi kelas
     Untuk mempersonalisasikan kelas yang biasanya digunakan selama satu hari agar terlihat nyaman, maka beberapa contoh yang bisa dilakukan adalah pasang foto murid, karya seni, tugas, dan diagram tanggal lahir murid (untuk murid SD), dan ekspresi murid lain yang positif. Papan buletin dapat disediakan untuk memajang nama “murid top minggu ini” atau karya terbaik minggu ini yang dipilih sendiri oleh murid.

     Menciptakan lingkungan yang positif untuk pembelajaran

  1.      Menggunakan Gaya Otoritatif . Guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
  2.      Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini cenderung pasif, tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan kekhawatiran tentang perbandingan sosial, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.
  3.     Gaya manajemen yang permisif memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di kelas permisif ini cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.

   Manajer kelas yang efektif:
- menunjukkan seberapa jauh guru memonitor dan mengikuti perilaku murid serta mendeteksi perilaku yang salah jauh sebelum perilaku itu lepas kendali.
- mengatasi situasi tumpang tindih secara efektif, beberapa guru tampaknya berpikir sempit, hanya menangani satu hal dalam satu waktu. Hal itu merupakan strategi yang tidak efektif yang kerap menimbulkan interupsi aliran proses belajar di kelas.
- menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran . Manajer yang efektif akan menjaga aliran pelajaran tetap lancar, mempertahankan minat murid dan tidak menjaga agar murid tidak mudah terganggu.
- melibatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang. Manajer kelas yang efektif melibatkan murid dalam berbagai tantangan tetapi bukan aktivitas yang terlalu sulit. Murid sering bekerja secara independen ketimbang diawasi oleh guru.
  
   Aktifitas guru yang tidak efektif dan dapat mengganggu aliran pelajaran antara lain:
- flip-flopping yaitu meninggalkan aktivitas yang sedang berjalan dengan alasan yang tidak jelas, dan terlalu lama memaparkan sesuatu yang sudah dipahami murid.
- fragmentasi  yaitu guru membagi aktivitas menjadi komponen-komponen meskipun aktivitas itu sebenarnya bisa dilakukan sebagai satu unit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS